Kesaksian Peserta Home Stay ke Jepang

Steven Salim (kanan) bersama temannya di stasiun Tokyo.

Hai, nama saya Steven Salim umur 23 tahun, saya mengikuti program homestay di Jepang tanggal 14 Juli - 25 Juli dari program Pandan College.

Saya datang untuk belajar bahasa Jepang dan kebudayaan Jepang, karena saya suka sekali Jepang dan budayanya.

Saya ada berencana stay dan cari kerja di Jepang. Saya tinggal di perumahan Kita Okazaki tidak jauh dari kota Nagoya, tinggal di rumah tradisional Jepang bersama keluarga Jepang.

Keluarga yang saya kunjungi keluarganya menyenangkan sekali, orang tua angkat saya orangnya baik sekali dan anaknya juga baik, walau masih kecil dan nakal, tapi saya senang dan mereka pun senang.

Kami pun foto bersama-sama rasanya seperti punya keluarga yang baru, makanan Jepang enak-enak berbeda dengan Indonesia tapi tidak sama enaknya.

Orang Jepang mempunyai kebiasaan dan rutinitas yang luar biasa saya kagum melihatnya, budaya mereka juga luar biasa.

Tapi sayang home stay saya hanya 5 hari, setelah itu saya tinggal di rumah teman saya orang Indonesia keturunan Jepang di Nagoya selama 3 hari.

Nagoya kota yang sangat besar, kebetulan kedatangan saya mendekati Matsuri (Perayaan Jepang) di mana orang Jepang memakai yukata, berpesta, bernari, dan menonton kembang api.

Saya bersenang senang dengan teman-teman dari Indonesia yang sudah lama kerja di Jepang, kami baru saling kenal pas matsuri, sebelumnya kami saling kenal di dunia maya berchatting ria gitu deh ... hehehe....

Setelah itu saya pergi ke Tokyo. Saya jalan-jalan berdua dengan teman saya yang keturunan Jepang itu. Mutar-mutar mengelilingi Tokyo kota yang sangat amat besar, saya mengelilingi 7 daerah terkenal di Tokyo, yang salah satunya adalah Shibuya, Shinjuku, Harajuku, Yokohama, dan lainnya.

Nah di Tokyo banyak sekali barang barang dan gedung gedung yang aneh dan unik serta fashion pun lucu-lucu dan unik.

Oh iya untuk alat transportasi tidak usah pusing karena di Jepang sih sangat jelas, orang Jepang tidak mau buat dirinya susah dan tidak mau menyusahkan orang lain yang tidak mengerti kanji, maka mereka sediakan Furigana (Kanji yang ada hiragananya) dan ada romaji.

Jepang serba praktis transaksi bisa menggunakan smart card. Itulah pertualangan saya seorang diri ke Jepang.

Sayangnya hanya 10 hari, hahahahah...... Tidak menyesallah pergi ke Jepang walaupun tiketnya mahal hi hi hi hi hi hi hi ....

Tahun depan berencana ke Jepang lagi mudah-mudahan dapat waktu pas lagi Hanami (Bunga Sakura mekar).

H O M E | Homestay in Japan | NEWS
.

.

Copyright Pandan College, 1 Agustus 2012